Ada banyak cara untuk mencegah kehamilan bagi Anda yang ingin menunda momongan atau sudah tidak ingin hamil lagi. Mungkin Anda bertanya-tanya apa saja yang harus diketahui sebelum memutuskan metode atau jenis kontrasepsi yang akan dipilih. Ketahui lebih lanjut cara agar tidak hamil meski tetap berhubungan intim di dalam artikel berikut, yuk! Cara mencegah kehamilan yang efektif
Bagi Anda yang aktif berhubungan seksual, cara paling efektif untuk mencegah kehamilan adalah dengan menunda berhubungan intim.
Nah, jika ingin tetap berhubungan seks tetapi tidak merencanakan kehamilan, Anda bisa mencoba beberapa cara.
Sebelumnya, penting bagi Anda dan pasangan untuk memahami penggunaan kontrasepsi atau cara berhubungan seks agar tidak hamil.
Berikut adalah berbagai cara yang bisa Anda coba untuk mencegah kehamilan, baik secara alami tanpa pengaman maupun dengan kontrasepsi: 1. Menghindari hubungan seks saat masa subur
Masa subur wanita dapat memengaruhi peluang terjadinya pembuahan selama melakukan hubungan seksual.
Risiko terjadinya kehamilan bisa lebih kecil jika hubungan intim dilakukan di luar masa subur.
Oleh karena itu, menghindari berhubungan seks pada masa subur dapat menjadi cara mencegah kehamilan secara alami.
Masa subur sendiri bisa ditentukan dari siklus menstruasi yang teratur. Siklus ini terhitung sejak hari pertama menstruasi sampai menstruasi berikutnya.
Menurut metode perhitungan fertilitas standar yang disebutkan Planned Parenthood, masa subur wanita jatuh pada hari ke-8 sampai hari ke-19 dalam periode menstruasi.
Namun, angka ini tidak bisa menjadi tolak ukur pasti karena masa subur setiap wanita berbeda-beda. Untuk menghitung, coba gunakanlah kalkulator masa subur dari Hello Sehat.
Meski begitu, penting untuk dipahami bahwa berhubungan seks di luar masa subur tidak menjamin ampuh sebagai cara mencegah kehamilan alami.
Ini karena perhitungan bisa saja meleset ketika terjadi perubahan pada siklus menstruasi Anda. 2. Ejakulasi di luar
Cara alami untuk mencegah kehamilan lainnya adalah dengan melakukan ejakulasi di luar atau senggama terputus. Metode ini dikenal juga dengan istilah “keluar di luar”.
Sesuai dengan namanya, ejakulasi di luar atau senggama terputus dilakukan dengan cara tidak mengeluarkan sperma di dalam vagina saat penetrasi berlangsung.
Efektivitas melakukan cara ini untuk mencegah kehamilan adalah 70 persen.
Artinya, dari 100 pasangan, ada 30 pasangan yang tetap mengalami kehamilan meski melakukan senggama terputus.
Persentase tersebut menunjukkan bahwa senggama terputus sebenarnya cukup sulit dilakukan.
Ya, masih banyak pasangan yang gagal melakukan senggama terputus sehingga pembuahan terjadi.
Cara lain agar tidak hamil yakni Anda bisa melakukan interaksi seksual dengan pasangan tanpa melakukan penetrasi vaginal. 3. Memakai kondom
Pemakaian kondom sebelum melakukan hubungan seksual menjadi cara efektif mencegah kehamilan yang tidak direncanakan.
Kondom sendiri adalah alat kontrasepsi yang paling mudah didapatkan sekaligus paling praktis digunakan.
Meski begitu, Anda tetap harus memilih jenis kondom yang tepat dan memakai kondom dengan cara yang benar guna memperkecil peluang terjadinya kehamilan.
Jika Anda takut satu kondom rusak saat berhubungan seks, Anda bisa memakai dua kondom.
Meskipun pada umumnya kondom lebih banyak tersedia untuk pria, Anda juga bisa menggunakan kondom wanita sebagai pilihan lain.
Selain cara ini terbukti ampuh mencegah kehamilan, penggunaan kondom juga dapat menghindari penyebaran berbagai penyakit menular seksual, seperti sifilis, HIV/AIDS, atau herpes. 4. Minum pil kontrasepsi darurat
Konsumsi pil KB darurat (morning after pill) dapat menjadi cara mencegah kehamilan setelah Anda telanjur berhubungan seks tanpa pengaman pada masa subur.
Pil KB darurat perlu dikonsumsi dalam waktu 72 jam atau 3 hari setelah berhubungan
Meski begitu, obat pencegah kehamilan ini tidak dapat menggagalkan pembuahan yang telah terjadi.
Bila Anda tertarik mencoba cara mencegah kehamilan setelah berhubungan seks pada masa subur ini, perlu diketahui bahwa sebagian besar produk pil KB darurat tidak mudah ditemukan di pasaran.
Jadi, untuk alasan keamanan dan risiko efek samping, minum pil KB darurat perlu berdasarkan rekomendasi dan pengawasan dokter. 5. Minum pil KB secara teratur
Pil KB kombinasi estrogen dan progestin adalah jenis KB oral (minum) yang paling umum digunakan sebagai cara mencegah kehamilan dini.
Obat pencegah kehamilan ini harus diminum setiap hari untuk menjaga indung telur melepaskan sel-sel telur baru.
Pil KB menyebabkan penebalan dinding rahim dan lendir serviks (leher rahim) sehingga menyulitkan sperma berenang menembus leher rahim dan membuahi sel telur.
Melihat dari cara kerjanya, pil KB memiliki tingkat kegagalan hingga 9 persen.
Itu berarti, ada kurang dari 1 kehamilan per 100 wanita setiap tahunnya jika mereka selalu menggunakan pil KB sesuai arahan dokter.
Jika Anda sedang rutin minum antibiotik, sebaiknya bicarakan lebih lanjut dengan dokter untuk mendapatkan rekomendasi metode KB terbaik.
Hal ini dikarenakan antibiotik dapat mengurangi efektivitas kerja pil KB untuk mencegah kehamilan. 6. Menggunakan KB implan
Cara mencegah kehamilan paling ampuh selanjutnya adalah KB implan.
KB implan adalah alat kontrasepsi fleksibel seukuran batang korek api yang dimasukkan oleh dokter ke bawah kulit di lengan bagian atas.
Batangan KB implan dapat digunakan secara efektif untuk mencegah kehamilan dengan cara melepaskan hormon progestin.
Hormon ini dapat mengubah struktur lapisan rahim dan lendir serviks guna menyulitkan sperma berenang mencapai sel telur.
Terkadang, implan akan menghentikan indung telur untuk melepas sel telur baru. Cara mencegah kehamilan yang satu ini dapat bekerja efektif hingga 3-4 tahun.
Tingkat kegagalan KB implan umumnya hanya mencapai 0,5 persen. Artinya, ada kurang dari 1 kehamilan tak diinginkan per 100 wanita dalam satu tahun yang menggunakan implan.
Namun, Anda perlu tahu bahwa setelah implan dilepas, Anda masih bisa hamil. Dengan kata lain, pemakaian KB implan tidak bersifat permanen. 7. Menggunakan KB Suntik
KB suntik adalah salah satu cara mencegah kehamilan paling efektif yang tersedia di pasaran.
Berbeda dengan pil KB atau KB implan, KB suntik dimasukkan ke dalam tubuh dengan cara menyuntikkan hormon progestin di bawah kulit bokong atau lengan atas Anda.
KB suntik bekerja dengan menebalkan dan mengentalkan lendir serviks untuk menghalangi pergerakan sel sperma.
Berdasarkan American Congress of Obstetricians and Gynecologists, hal ini bertujuan agar sel sperma tidak dapat berenang melewati leher rahim dan membuahi sel telur.
Tak hanya itu, KB suntik ini juga dapat menghentikan indung telur untuk melepaskan sel telur baru (ovulasi).
Cara ini dapat efektif mencegah kehamilan sekalipun setelah hubungan seks yang dilakukan pada masa subur.
Jika Anda mendapatkan suntikan hormon dalam waktu 7 hari pertama sejak menstruasi dimulai, KB suntik bisa segera bekerja untuk mencegah kehamilan.
Sama halnya bila Anda mendapatkan suntikan 5 hari setelah keguguran, aborsi, atau dalam 3 minggu setelah melahirkan, kehamilan juga bisa segera dicegah. 8. Memasang Intrauterine device (IUD)
Cara lain untuk mencegah kehamilan adalah dengan memasang intrauterine device (IUD) atau KB spiral. Alat ini dapat segera menghindari pembuahan setelah dipasang.
Alat IUD berupa potongan plastik atau tembaga berbentuk T yang disematkan di dalam rahim oleh dokter.
IUD tembaga dapat mencegah kehamilan selama sekitar 10-12 tahun. Sementara IUD hormonal mampu mencegah kehamilan selama 3-5 tahun, tergantung dari merek apa yang Anda gunakan.
Alat ini dapat menjadi kontrasepsi darurat jika dipasang dalam waktu 5 hari setelah berhubungan seks pada masa subur, tanpa kondom.
Melansir dari Planned Parenthood, memasang IUD terbukti memiliki tingkat efektivitas yang tinggi hingga 99,9 persen dalam mencegah kehamilan.
Cara kerja KB IUD adalah dengan dengan mengubah gerak sperma di dalam tubuh wanita sehingga sulit mencapai sel telur.
Meski begitu, sebaiknya cara mencegah kehamilan ini hanya dilakukan oleh wanita yang sudah pernah melahirkan.
Efek samping IUD dapat menyebabkan pelebaran rahim yang menimbulkan rasa sakit saat hamil pada wanita yang belum memiliki anak. 9. Mencegah kehamilan dengan KB steril untuk wanita
Ada beberapa cara sterilisasi yang bisa dilakukan oleh para wanita untuk mencegah kehamilan.
Sebagai contoh, pemotongan, pengikatan, atau penyegelan untuk menutup tuba fallopi (tubektomi) hingga mengangkat rahim (histerektomi).
Sterilisasi wanita bekerja dengan cara menghentikan sel telur turun ke rahim (tempat terjadinya pembuahan).
Hal ini dapat menjadi cara efektif agar tidak hamil sekalipun wanita tetap berhubungan seksual.
Kadang, seorang wanita yang melahirkan dengan operasi caesar juga bisa melakukan prosedur sterilisasi sekaligus agar tak perlu lagi menjalani dua kali prosedur bedah.