Jakarta -Bunda dan Ayah ingin mengatur jarak kelahiran anak? Mencegah kehamilan menjadi salah satu solusinya.
Banyak pasangan suami istri memilih untuk menunda kehamilan agar jarak anak-anaknya tidak terlalu dekat. Bagi yang sudah mengenakan kontrasepsi biasanya akan merasa lega.
Tapi, bagaimana dengan Bunda dan Ayah yang sudah terlanjur berhubungan seksual tanpa pengaman? Berikut beberapa cara yang bisa Bunda dan Ayah lakukan jika ingin mencegah kehamilan.
3 Hari Setelah Berhubungan Seks
Ternyata, selama ini banyak pasangan yang mengandalkan pil kontrasepsi darurat untuk mencegah kehamilan seminggu setelah berhubungan seksual.
Melansir Family Planning, ECP atau pil kontrasepsi darurat dapat diminum 24 jam atau tiga hari setelah berhubungan seksual tanpa kondom. Tetapi, sebuah penelitian baru menunjukkan cara itu efektif hingga empat hari setelah berhubungan seks.
Pada intinya, semakin cepat digunakan maka akan semakin baik hasilnya. ECP diklaim efektif mencegah kehamilan hingga 98 persen untuk para Bunda.
Sedangkan menurut ulasan Health Line, ECP tersedia dalam dua jenis. Pertama berbentuk pil hormonal, yang harus diminum dengan segera atau lima hari setelah berhubungan seksual.
Pil ini paling efektif diminum dalam 72 jam pertama setelah berhubungan seksual tanpa kondom. ECP dapat dibeli di apotek tanpa resep dokter. Hal itu diperbolehkan
Cara lainnya yaitu kontrasepsi IUD darurat. Dokter akan memasukkan AKDR-CU hingga lima hari setelah berhubungan seks untuk mencegah kehamilan.
Melansir dari Flo Health, pil KB sendiri terbagi dalam beberapa jenis. Tapi cara kerjanya sama yaitu untuk menghambat ovulasi. Biasanya terdiri dari kandungan estrogen dan progesteron, tapi pada pil mini biasanya hanya mengandung progesteron.
Kedua hormon di atas bekerjasama untuk menghambat siklus menstruasi alami Bunda dan menghentikan ovulasi. Pada umumnya, pil secara aktif dikonsumsi selama 21 hari dan kemudian mengambil pil plasebo atau bebas mengonsumsi pil selama 7 hari.
9 cara mencegah kehamilan/ Foto: iStock
Nah, setelah istirahat mengonsumsi pil KB selama 7 hari biasanya Bunda akan mendapatkan periode menstruasi mulai di hari ke 2-4 dalam minggu itu. Bahkan, beberapa wanita akan mengalami keterlambatan menstruasi saat mengonsumsi pil KB. Jadi, enggak perlu panik dulu ya, Bunda, kalau tak kunjung mendapatkan haid.
Perlu diingat juga bahwa pil KB ini hanya bekerja efektif jika pemakaiannya dijadwalkan dengan benar. Jika Bunda lupa minum 3 pil atau lebih, bisa mengalami pendarahan sebelum jadwal berhenti minum obat, dari 7 hari yang telah ditentukan.
Ini berarti Bunda tak lagi dilindungi oleh hormon yang mencegah kehamilan di bulan itu. Sehingga, harus memulai paket baru untuk mencegah kehamilan.
Siklus haid yang terlambat, bukan berarti Bunda mendapatkan kehamilan. Ada beberapa faktor yang menyebabkan kekacauan periode menstruasi.
Di antaranya, tubuh merespons atau bereaksi dengan berbagai cara saat menghadapi sejumlah situasi. Hormon dapat berfluktuasi karena berbagai alasan. Fluktuasi ini dapat menyebabkan periode haid jadi terlambat meskipun sudah mengonsumsi pil KB.
Saat menghadapi stres, tubuh akan mengalami peningkatan kadar kortisol atau biasa disebut juga sebagai hormon stres. Hal itu juga akan memengaruhi hipotalamus Bunda, yang merupakan kelenjar yang mengontrol banyak fungsi hormonal dalam tubuh Anda. Ini akan menyebabkan ketidakseimbangan hormon dalam siklus bulanan.
Semakin tinggi kadar stres Bunda, akan menyebabkan hormon makin berfluktuasi, sehingga kecil kemungkinan Bunda mendapatkan menstruasi secara tepat waktu. Itu sebabnya, dokter biasanya tetap akan menyarankan untuk melakukan tes kehamilan, tes urine hingga tes darah. Sehingga Bunda mendapatkan hasil yang pasti mengenai hamil atau tidaknya.
Jadi, Bun, situasi apapun yang menyebabkan stres dapat membuat Bunda melewatkan menstruasi.
Bunda, sebelum memutuskan untuk memasang kontrasepsi jangka panjang sebaiknya pelajari juga efek sampingnya. Pemakaian alat kontrasepsi jangka panjang akan menyebabkan penipisan lapisan rahim. Lama kelamaan endometrium yang dikeluarkan setiap bulan selama menstruasi akan memicu pendarahan lebih banyak.
9 Cara Mencegah Kehamilan Beberapa Hari Setelah Berhubungan Seksual/ Foto: Thinkstock
Pil KB akan membuat endometrium jadi lebih tipis. Ditambah dengan pemakaian alat kontrasepsi yang lebih lama akan menyebabkan periode menstruasi jadi terlambat. Bahkan, saat Bunda sudah menghentikan pemakaian pil KB selama 7 hari dari waktu yang dijadwalkan. Hal itu karena endometrium terlalu tipis untuk menghasilkan darah, dan itu cukup normal untuk melewati masa-masa keterlambatan haid.
Keterlambatan menstruasi juga bisa disebabkan dengan pola diet yang sedang Bunda jalankan. Pola makan yang berubah bisa membuat menstruasi jadi terlambat. Membatasi terlalu banyak asupan kalori dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon, karena tubuh tidak mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan pada normalnya.
Wanita yang mengalami gangguan makan, sangat rentan mengalami keterlambatan haid. Saat terlambat haid, langsung cek pola makan selama beberapa hari belakangan ya, Bun.
Penurunan berat badan juga bisa menyebabkan keterlambatan haid. Tahukah Bunda, kalau hormon seksual berasal dari kolesterol? Jadi masuk akal bahwa memiliki persentase lemak tubuh yang tidak normal akan mendatangkan malapetaka pada hormon wanita.
Wanita yang kelebihan dan kekurangan berat badan akan mengalami berbagai masalah hormonal. Saat tubuh kekurangan kalori maka tidak akan cukup kuat menghasilkan darah yang disebut sebagai menstruasi bulanan.
5 Hari Setelah Berhubungan Seks
KB IUD merupakan alat kontrasepsi yang ditempatkan di dalam rahim. Cara ini dianggap sebagai metode paling efektif untuk mencegah kehamilan setelah berhubungan seksual tanpa kondom. Hampir semua Bunda bisa mendapatkan IUD.
IUD ini nantinya akan dimasukkan ke dalam rahim hingga 120 jam atau lima hari, setelah berhubungan seks tanpa pengaman. Tergantung dengan siklus menstruasi Bunda. IUD bisa mencegah kehamilan sampai 10 tahun, dan diklaim bisa efektif hingga 99 persen.
"IUD merupakan alat kontrasepsi yang ditanam dalam tubuh. KB spiral juga bersifat jangka panjang dan memiliki efektivitas tinggi untuk menunda kehamilan sebanyak 99 persen," kata dr.Tirsa Verani, SpOG dari Rumah Sakit Brawijaya Antasari.
Meski aman dan bisa digunakan jangka panjang, Bunda juga harus mempelajari faktor risiko yang mungkin terjadi ya. Salah satunya mengubah pola haid menjadi tidak teratur. Keluhan lainnya adalah rasa tidak nyaman, bisa saja Bunda rasakan setelah pemasangannya.
"Saat ada benda asing baru di rahim, tubuh pasti terasa enggak nyaman. Rahim dan endometrium juga akan bereaksi atau bisa karena spotting menstruasi akibat peradangan dan inflamasi," ujar Tirsa.
9 Cara Mencegah Kehamilan Beberapa Hari Setelah Berhubungan Seksual/ Foto: Thinkstock
IUD adalah tongkat kecil berbentuk T yang diletakkan di dalam rahim. Alat ini akan bekerja mencegah sperma masuk ke rahim Bunda, dengan menebalkan lendir serviks Bunda.
Bunda, bisa mendapatkan lima IUD yang berbeda di pasaran.
1. ParaGard, IUD tembaga non-hormonal yang efektif hingga 10 tahun.2. Mirena, IUD hormon yang disetujui untuk penggunaan selama lima tahun.3. Liletta, merupakan IUD hormonal yang efektif digunakan selama lima tahun.4. Skyla, IUD hormonal yang lebih kecil tapi efektif digunakan selama tiga tahun.5. Kyleena, IUD hormonal baru yang bagus digunakan selama lima tahun.
Berbicara mengenai cara mencegah kehamilan sejauh ini kontrasepsi masih menjadi solusi utama. Tapi, beberapa pasangan mempertimbangkan untuk mencegah kehamilan secara permanen.
Caranya dengan menghambat saluran tuba sehingga sel telur tidak bisa melakukan perjalanan ke rahim. Pada pria, sperma dicegah agar tidak dilepaskan saat ejakulasi.
Nah, Bunda, sekarang sudah tahu ya cara mencegah kehamilan secara tepat dan aman? Bicarakan dengan Ayah sebelum mengambil keputusan untuk mencegah kehamilan.Bunda, simak juga tanda-tanda hamil anak perempuan yuk: