Cara Mencegah Kehamilan

Siapa bilang mencegah dan menghindari kehamilan itu mudah? Faktanya, keduanya merupakan keputusan personal yang tidak selalu mudah untuk dijelmakan dalam kehidupan sehari-hari. Untungnya, dewasa ini, ada banyak opsi yang tersedia untuk membantu Anda mencegah kehamilan yang tidak diinginkan. Sebelum menunjuk salah satu opsi, jangan lupa mempertimbangkan kebutuhan personal, gaya hidup, dan kesehatan fisik Anda.

Gunakan kondom. Kondom lateks adalah jenis kondom yang paling lazim dipasang di penis pria sebelum penetrasi vaginal dilakukan. Penggunaan kondom mampu mencegah semen berinteraksi dengan sel telur yang sedang subur sehingga ampuh mencegah terjadinya kehamilan. Di Indonesia, kondom bisa dengan mudah dibeli di apotek dan supermarket.Kondom juga mampu melindungi seluruh pihak yang berhubungan seksual dari penularan penyakit seksual, selain ampuh mencegah kehamilan.Kondom terbuat dari lateks tipis sehingga bisa saja robek saat digunakan. Jika “kecelakaan” tersebut terjadi, niscaya persentase kehamilan pun akan meningkat.[1]Beberapa orang memiliki alergi terhadap lateks sehingga lebih menyukai kondom yang terbuat dari plastik.

Gunakan kondom khusus untuk wanita. Serupa dengan kondom biasa, kondom wanita juga terbuat dari lateks. Bedanya, bentuknya lebih menyerupai cincin berkantong. Nantinya, Anda perlu memasukkan kantong tersebut ke dalam vagina dan membiarkan cincinnya menggantung di luar. Kondom wanita bermanfaat untuk menampung semen yang keluar selagi hubungan seksual berlangsung dan mencegahnya memasuki tubuh wanita. Di Indonesia, kondom wanita juga dijual di beberapa apotek besar dengan harga yang bervariasi.Kondom wanita mampu mengurangi risiko penyakit menular seksual dengan cara melindungi vagina dari sentuhan langsung.Efektivitas kondom wanita sedikit lebih rendah daripada kondom biasa. Beberapa orang bahkan mengklaim bahwa penggunaan kondom wanita tidak senyaman kondom biasa.[2]

Diafragma. Alat kontrasepsi berbentuk kubah dangkal ini terbuat dari silikon dan perlu dimasukkan ke dalam vagina untuk mencegah pertemuan semen dan sel telur saat hubungan seksual dilakukan. Umumnya, penggunaan diafragma dipadukan dengan spermisida berbentuk gel yang mampu mencegah sperma bergerak, demi meningkatkan efektivitasnya.Oleh karena setiap wanita memiliki bentuk tubuh yang berbeda, pilih diafragma dengan ukuran yang benar. Jika perlu, konsultasikan ukuran diafragma yang sesuai dengan dokter!Diafragma memiliki efektivitas yang cukup baik, tetapi tidak mampu mencegah penularan penyakit menular seksual.[3]

Pil pengontrol kehamilan. Kerap dirujuk sebagai “pil KB”, alat kontrasepsi tersebut mengandung hormon estrogen dan progestin sintetis yang mampu mencegah sel telur wanita meninggalkan ovariumnya. Alhasil, kehamilan pun tidak akan terjadi.[4]Jika dikonsumsi dengan benar, efektivitas pil pengontrol kehamilan sangat tinggi! Selain itu, Anda bisa membelinya dengan mudah di berbagai apotek dan rumah sakit dengan resep dokter.Pil KB harus diminum setiap hari di jam yang sama agar dapat bekerja secara efektif. Artinya, melewatkan konsumsi pil akan mengurangi efektivitasnya secara signifikan.Pil KB dapat memberikan efek samping yang negatif bagi beberapa wanita. Selain itu, merek pil yang berbeda juga mengandung kadar estrogen dan progestin yang berbeda. Itulah mengapa, dokter mungkin akan meresepkan merek pil yang berbeda jika pil yang saat ini dikonsumsi memberikan efek samping negatif bagi Anda.[5]

Alat kontrasepsi hormonal. Faktanya, hormon yang digunakan untuk membuat pil pengontrol kehamilan dapat didistribusikan ke seluruh tubuh dengan cara lain. Jika enggan mengonsumsi pil setiap hari, pertimbangkan opsi berikut:Depo-Provera atau alat kontrasepsi suntik. Penyuntikan alat kontrasepsi harus dilakukan setiap tiga bulan di area lengan. Meski sangat efektif untuk mencegah kehamilan, beberapa orang melaporkan adanya efek samping yang mungkin terjadi setelah penggunaannya.[6]

Alat kontrasepsi berbentuk plester. Umumnya, alat ini ditempelkan di area lengan, punggung, atau paha, dan bekerja dengan cara mendistribusikan hormon melalui kulit. Alat kontrasepsi berbentuk plester harus diganti setiap beberapa minggu.

Alat kontrasepsi berbentuk cincin. Alat kontrasepsi berbentuk cincin ini harus dimasukkan ke dalam vagina satu kali sebulan, dan bekerja dengan cara melepaskan hormon yang mampu mencegah terjadinya kehamilan.

Alat kontrasepsi implan. Berbentuk seperti tabung kecil dan dimasukkan ke dalam lengan, alat ini mampu melepaskan hormon untuk mencegah kehamilan selama maksimal tiga tahun. Ingat, alat kontrasepsi implan hanya boleh dimasukkan dan dilepaskan oleh dokter ahli![7]

Gunakan alat kontrasepsi dalam rahim (intrauterine devices/IUD). IUD merupakan alat kecil yang terbuat dari logam dan akan bekerja setelah dimasukkan ke dalam rahim oleh dokter. Salah satu jenis IUD berfungsi dengan cara melepaskan hormon. Sementara itu, ada pula IUD yang terbuat dari tembaga dan berguna untuk memengaruhi mobilitas sperma serta mencegahnya membuahi sel telur.[8]IUD sangatlah efektif dan dapat bertahan sampai dengan 12 tahun. Meski demikian, harganya tentu saja akan lebih mahal daripada alat kontrasepsi yang lain.Jika khawatir siklus haid Anda akan terganggu, cobalah menggunakan IUD yang terbuat dari tembaga, terutama karena material tersebut tidak akan mengganggu keseimbangan hormon atau menimbulkan efek samping yang bersifat hormonal.

Jangan melakukan hubungan seksual. Dengan tidak melakukan hubungan seksual, tentu saja tidak akan ada celah bagi semen untuk berinteraksi dengan sel telur. Alhasil, metode ini pun 100% efektif untuk mencegah kehamilan jika diterapkan secara konsisten.Beberapa orang bahkan berhenti melakukan kontak seksual dalam bentuk apa pun. Namun sejatinya, untuk mencegah kehamilan, satu-satunya aktivitas seksual yang perlu dihindari adalah penetrasi melalui vagina.Oleh karena metode ini perlu dibekali dengan niat yang kuat, banyak orang kesulitan menjadikannya sebagai alat kontrasepsi yang bisa diandalkan dalam jangka waktu lama.Jangan lupa menggunakan alat kontrasepsi lain jika Anda mulai kembali berhubungan seksual!

Tingkatkan kesadaran terhadap kesuburan Anda. Kerap disebut sebagai alat kontrasepsi alami, metode ini hanya mengizinkan wanita untuk berhubungan seksual di luar masa suburnya. Ketika sedang berada pada masa subur, yang tentu saja membuka peluang terjadinya kehamilan, wanita yang menerapkan metode ini harus benar-benar berhenti berhubungan seksual. Untuk meningkatkan efektivitasnya, Anda harus sepenuhnya memahami dan menghargai perimeter kesuburannya.Untuk meningkatkan Anda terhadap kondisi kesuburan personal, ada tiga cara yang bisa dilakukan untuk menghitung masa subur: metode kalender, metode mukus, dan metode suhu. Jika dikombinasikan, ketiga metode tersebut sangatlah efektif untuk menentukan masa subur seorang wanita!Metode kalender mengharuskan Anda untuk melacak tiga fase yang berbeda dalam siklus haid dengan bantuan kalender. Setelah itu, Anda perlu menemukan pola yang sama dan memanfaatkan pola tersebut untuk memprediksi ovulasi berikutnya.

Metode mukus mengharuskan Anda untuk mengecek kondisi lendir pada vagina. Dengan kata lain, Anda perlu mengamati perubahan warna dan konsistensi lendir ketika masa subur tiba.

Metode suhu mengharuskan Anda untuk mengecek suhu basal tubuh setiap hari dan menyadari ada atau tidaknya peningkatan angka yang mengindikasikan terjadinya ovulasi.

Kekurangan alat kontrasepsi alami terletak pada kerumitan prosesnya. Dengan kata lain, Anda harus menyediakan banyak waktu dan perhatian untuk mendapatkan hasil yang akurat. Jika Anda lupa melacak kondisi mukus atau suhu basal tubuh selama beberapa hari, kemungkinan besar akurasi hasil perhitungannya pun akan berkurang secara signifikan.Sementara itu, kelebihan alat kontrasepsi alami adalah prosesnya yang benar-benar alami. Dengan kata lain, Anda tidak perlu mengonsumsi hormon tambahan, memakai alat-alat yang terasa kurang nyaman, pun membayar biaya tertentu untuk melakukannya.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak