Jika pasangan suami istri belum menginginkan memiliki momongan, hal yang umum untuk dilakukan adalah melakukan berbagai cara mencegah kehamilan. Ada berbagai alasan pasangan suami istri ingin menunda momongan dulu. Di antaranya adalah karena finansial yang belum memadai ataupun kesiapan secara mental. Selain menunda momongan, bisa jadi pasangan sudah tidak menginginkan untuk memiliki anak lagi.
Ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya kehamilan. Mulai dari menggunakan alat kontrasepsi sampai mengonsumsi berbagai jenis buah atau sayuran yang dipercaya dapat mencegahnya. Ketahui lebih lanjut cara untuk mencegahnya di bawah ini, ya.
BACA JUGA: Fakta Nanas Muda Bisa Sebabkan Keguguran Kehamilan, Mitos?
1. Berhubungan intim di luar ovulasiunsplash
Langkah yang bisa dicoba oleh pasutri untuk cara mencegah kehamilan yang pertama adalah dengan melakukan hubungan intim di luar ovulasi. Hindari melakukan hal tersebut saat wanita mengalami masa subur karena dapat mempengaruhi adanya pembuahan yang bisa saja terjadi saat melakukan hubungan suami istri. Sebaliknya, jika wanita sedang tidak mengalami masa subur, peluang terjadinya pembuahan akan menjadi kecil.
Untuk menentukan kapan seorang wanita mengalami masa subur ataupun tidak, bisa dilakukan dengan cara melihat siklus menstruasinya. Selama periode menstruasi, masa subur seorang wanita akan jatuh pada hari ke-8 sampai hari ke-19 dalam periodenya. Jadi, Sedulur bisa mencoba melakukan hubungan suami istri dengan menghitungnya.
Selain cara tersebut, dapat dilakukan juga dengan menghitung menggunakan kalkulator masa subur. Cara ini merupakan cara yang terbaik untuk menghitung masa subur wanita dan direkomendasikan oleh American Pregnancy Association (APA).
Ingat dan catat tanggal terakhir hari pertama datang bulan dan berapa lama siklusnya. Setelah mengetahui tanggal berapa masa subur Sedulur, sebaiknya menghindari berhubungan intim selama masa subur agar tidak terjadi pembuahan. Meskipun demikian, cara ini tidak menjamin dapat mencegah terjadinya pembuahan secara alami karena perhitungan yang dilakukan bisa saja tidak pas pada siklus haid Sedulur.2. Mengeluarkan sperma di luar vaginaunsplash
Jika Sedulur sedang melakukan hubungan intim bersama pasangan sah, usahakan untuk melakukan ejakulasi di luar atau mengeluarkan sperma di luar vagina. Hal ini bisa dijadikan cara untuk mencegah kehamilan secara efektif. Metode ini biasanya dikenal masyarakat umum dengan istilah singkat “keluar di luar” karena mengeluarkan sperma di luar sehingga senggama akan terputus. Cara ini dinilai cukup efektif sebesar 70% untuk pencegahan pembuahan terjadi.
Namun, masih banyak kegagalan dengan cara ini karena persentase menunjukkan bahwa hal tersebut cukup sulit untuk dilakukan. Pembuahan setelah melakukan hubungan tersebut dapat terjadi. Cara ini dapat dilakukan dengan cara menarik penis sebelum sperma keluar sehingga tidak dikeluarkan di dalam vagina.
Ketepatan waktu serta tingkat kendali sangat diperlukan terhadap cara ini. Risiko untuk tidak terjadi pembuahan tidak 100% bisa terjadi. Ada juga pasangan yang tidak berhasil melakukan cara ini karena tidak tepat waktu.
BACA JUGA: 10 Manfaat Yogurt Untuk Ibu Hamil & Kesehatan Janin3. Menggunakan spons kontrasepsisuara
Spons yang digunakan sebagai cara mencegah kehamilan adalah bukan sembarang spons. Spons ini terbuat dari busa poliuretan yang mengandung spermisida dan ditempatkan di dalam vagina agar sperma dapat terhalang untuk masuk ke dalam rahim. Spons kontrasepsi dapat dibeli Sedulur secara umum dan tanpa menggunakan resep dokter.
Keefektifan dalam penggunaan spons ini sendiri adalah sebesar 76%-88% apabila digunakan sendiri. Namun, ketika pasangan mengimbangi pencegahannya dengan menggunakan kondom, maka keefektifannya dapat bertambah secara signifikan. Risiko terjadi kehamilan dapat teratasi dan menurun. Selain kehamilan yang dapat dicegah, penggunaan spons kontrasepsi ini juga diklaim dapat mencegah Infeksi Menular Seksual (IMS) yang umumnya ditularkan melalui kontak secara seksual. 4. Menggunakan nuvaringjoyelawfirm
Cara mencegah kehamilan selanjutnya adalah dengan menggunakan nuvaring. Hal ini bisa dilakukan oleh wanita saja karena berupa cincin yang akan dimasukkan ke dalam vagina. Fungsi dari cincin tersebut adalah agar sperma menjadi terhambat ketika akan mencapai sel indung telur. Pembuahan tidak terjadi karena sel sperma dan indung telur tidak bertemu dan terhambat oleh cincin.
NuvaRing disebut efektif sebesar 99% oleh National Health Service (NHS) jika penggunaannya dilakukan secara benar. Sebaliknya, jika dilakukan dengan salah, efektivitasnya akan berkurang. Durasi penggunaan cincin Nuvaring ini adalah selama kurang lebih 3 minggu.
Setelah 3 minggu, cincin ini harus dilepas selama seminggu untuk memungkinkan adanya haid dan akan dipasang kembali cincin yang baru setelah itu. Cincin plastik kecil ini berbahan bebas lateks, non-biodegradable, serta transparan dan fleksibel penggunaanya.
BACA JUGA: 12+ Penyebab dan Cara Mempercepat Haid yang Lebih dari Tujuh Hari5. Melakukan suntik KBhonestdocs
Cara mencegah kehamilan setelah berhubungan selanjutnya adalah dengan melakukan suntik KB. metode ini dianggap paling efektif dan juga banyak ditemukan di pasaran. Cara untuk melakukan metode ini adalah dengan penyuntikan hormon progestin ke dalam tubuh.
Progestin merupakan progestogen sintetik yang mempunyai efek yang mirip dengan hormon progesteron secara alami. Hormon ini bisa digunakan baik perempuan maupun lelaki. Bagian tubuh yang disuntikkan oleh KB biasanya berada di lengan bagian atas atau bawah kulit pantat. Kemudian, KB akan bekerja dengan cara membuat lendir serviks mengental serta menebal. Sehingga, pergerakan sel sperma akan terhalangi.
Dikutip dari American Congress of Obstetricians and Gynecologist, tujuan dari suntik KB ini adalah agar leher rahim tidak dapat dilewati oleh sperma sehingga sel telur pun tidak dibuahi. Sel telur baru (ovulasi) yang dilepaskan oleh indung telur juga dapat terhenti. Jadi, sekalipun Sedulur melakukan hubungan suami istri yang dilakukan pada saat masa subur, kehamilan masih dapat tercegah.
KB suntik akan segera bekerja mencegah adanya pembuahan dalam kurun waktu seminggu pertama semenjak mulainya menstruasi. Selain itu, kehamilan juga bisa tercegah saat Sedulur mendapatkan suntikan KB setelah 5 hari keguguran, 3 minggu setelah melahirkan, serta setelah melakukan aborsi.6. Menggunakan kondomliputan6
Selain memasang spons kontrasepsi, menggunakan kondom juga dinilai efektif sebagai cara mencegah kehamilan. Pakailah kondom sebelum melakukan hubungan suami istri, sehingga pembuahan dapat tercegah. Alat kontrasepsi yang satu ini merupakan hal yang paling umum dan mudah untuk didapatkan di berbagai apotek bahkan supermarket. Tak hanya itu, penggunaan kondom sendiri dinilai praktis untuk digunakan. Usahakan untuk memilih jenis kondom yang tepat dan menggunakannya secara benar agak peluang untuk adanya pembuahan akan semakin tipis.
Jika Sedulur takut apabila kondom rusak saat digunakan selama berhubungan, gunakan kondom sebanyak dua agar mencegah kerusakannya. Selain mencegah terjadinya pembuahan yang mengakibatkan kehamilan yang tidak direncanakan, memakai kondom juga bisa untuk mencegah berbagai penyakit seksual yang menular. Penyakit menular yang diakibatkan oleh aktivitas seksual tersebut diantaranya adalah HIV/AIDS, herpes, bahkan sifilis.
BACA JUGA: Berikut Cara Menggunakan Tespek yang Benar dan Akurat7. Menggunakan spermisidakumparan
Menggunakan spermisida merupakan cara mencegah kehamilan tanpa pengaman yang dapat Sedulur pilih. Fungsi dari spermisida sendiri adalah untuk menonaktifkan sperma dan memiliki bentuk seperti gel. Alat ini tersedia di berbagai apotek dan bisa dibeli tanpa harus menggunakan resep oleh dokter terlebih dahulu.
Jika menggunakan spermisida sendiri, cara yang harus dilakukan adalah dengan memasukkannya di dekat serviks selama kurang lebih sepuluh menit sebelum melakukan hubungan suami istri. Alat ini bisa efektif penggunaannya selama satu jam dan dapat mencegah pembuahan kurang lebih 71 persen.8. Meminum pil KBhalodoc